Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Contoh Surat Perjanjian yang Baik - Kumpulan Ilmu Pengetahuan

Contoh Surat Perjanjian yang Baik. Dalam kesempatan ini saya, akan mencoba membahas satu contoh surat yaitu surat perjanjian,Untuk lebih jelasnya lihat saja contoh surat tersebut di bawah ini.


Pastinya Anda paham betul jika ada 2 instansi melakukan kerja sama dan sudah menemukan titik kesepakatan, maka umumnya akan ada surat perjanjian maupun jaminan untuk sebuah kepastian. Surat perjanjian ini memang wajib ada karena memiliki tujuan supaya dari kedua belah pihak tidak ada yang di rugikan. Surat perjanjian bisa di lakukan dengan cara lisan dan tertulis namun umumnya perjanjian secara lisan akan sangat lemah secara hukum. Sehingga jika ada beberapa permasalahan maka pastinya ada pihak akan sulit untuk memberikan bukti yang benar.

Surat perjanjian ini terdapat beberapa isi yang mana ada hak, kewajiban dari kedua belah pihak yang melakukan kerja sama. Dengan hal ini akan semakin memperkuat apa saja yang boleh di lakukan dan apa yang tak boleh untuk di lakukan. Tak hanya itu saja, pada saat pembuatan surat perjanjian juga sangat membutuhkan orang lain sebagai saksi yang bisa berguna untuk semakin memperkuat sebuah perjanjian yang akan di buat

Jenis dari surat perjanjian

Seperti yang telah diketahui jika jenis surat perjanjian memang cukup banyak namun dengan berdasarkan klasifikasinya, surat perjanjian hanya ada 2 jenis. Yang pertama adalah perjanjian autentik, pernjian ini adalah perjanjian yang harus disaksikan oleh pejabat pemerintahan yang ada di daerah tersebut. yang kedua adalah penjanjian di bawah tangan yang merupakan suatu perjanjian yang tidak di saksikan oleh para pejabat pemerintah di daerah tersebut. Dari kedua jenis surat perjanjian ini dapat sah di mata hukum jika persyaratan yang ada di dalam perjanjian sudah terpenuhi semua. Namun, kedua surat perjanjian ini juga bisa sah serta berlaku jika memang di buat tanpa adanya pejabat pemerintah.

Supaya pada saat pembuatan surat perjanjian tersebut benar, bagus dan juga kuat di mata hukum maka wajib untuk memperhatikan poin-poin yang akan di cantumkan dalam surat perjanjian. Misalnya saja dengan adanya penulisan dari identitas kedua belah pihak wajib jelas dan juga lengkap tanpa ada kesalahan, di awal pembuatan surat perjanjian harus ada pembukaan, penulisan yang ada di dalam perjanjian terdiri dari syarat, hak serta kewajiban dari pihak 1 dan pihak 2 yang melakukan perjanjian, di dalam penulisan surat perjanjian juga harus di sertakan dengan tanggal, bulan, tahun dan juga waktu pembuatan surat perjanjian, jika ada sebuah sengketa, maka wajib di sebutkan waktu dari masa berlaku surat perjanjian, wajib ada penanggung biasa dalam surat perjanjian. Tak hanya itu saja, di akhir surat perjanjian juga ada penutup dan harus di berikan materai.

Surat perjanjian yang akan di buat juga tidak boleh adanya unsur terpaksa dari salah satu pihak manapun, adanya yanda tangan dari kedua belah pihak yang membuat perjanjian dan juga saksi, pada saat pembuatan surat perjanjian kedua belah pihak dalam keadaan sadar, tidak boleh ada tulisan yang bermakna ganda ataupun ambigu, isi dari surat perjanjian juga tak boleh melanggar norma yang ada di masyarakat dan yang terakhir adalah adanya fungsi dan manfaat dengan di buatnya surat perjanjian tersebut.

Apabila surat perjanjian sudah mencapai kesepakatan dari beberapa pihak, akan ada beberapa fungsi atau manfaat yang dirasakan, seperti:
  • Apabila ada surat perjanjian maka akan mendapatkan rasa aman dari kedua belah pihak yang melakukan perjanjian.
  • Kedua belah pihak yang membuat surat perjanjian dapat mengetahui secara detail dari hak dan juga kewajibannya.
  • Akan semakin meminimalisir adanya sengketa dan perselisihan di kemudian hari.
  • Dengan adanya sebuah kesepakatan dari kedua belah pihak, maka pastinya tak aka nada salah satu pihak yang mendapatkan kerugian jika adanya perselisihan.
  • Dengan di buatnya surat perjanjian ini akan bisa di pakai sebagai bahan untuk menyelesaikan permasalahan yang mungkin saja akan terjadi.
Surat perjanjian memang sangat banyak dan sering kali kita jumpai di sekitar kita, yakni : surat perjanjian menyewakan mobil, surat perjanjian sewa rumah, surat perjanjian bekerja sama, surat perjanjian kerja, surat perjanjian hutang piutang dan masih banyak lagi.



SURAT PERJANJIAN
PENGELOLAAN MOTOR DINAS PURCHASING
PT. XXX
NOMOR : II/HRGA/PT. XXX/VI/2021


Pada hari ini Senin tanggal 2 Juni 2021, yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama / NIP : Mr. Xyz / 123
Jabatan : HRGA Manager
Alamat :

Untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA (I)

Nama / NIP : Mr. Nn / 789
Jabatan : Purchasing Staff
Alamat :

Untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA (II)

Dengan ini sepakat untuk mengadakan perjanjian dengan ketentuan sebagai berikut :


PASAL I

Pihak I mewakili perusahaan, dengan ini meminjamkan 1 (satu) unit motor merk Honda Supra Fit 125 cc nomor polisi B.1234.ABC sebagai kendaraan dinas kepada Pihak II untuk digunakan sebagai alat transportasi guna menunjang operasional harian perusahaan dalam hal pengadaan material/sparepart yang dibutuhkan oleh perusahaan.

PASAL II

Pihak I memberikan kepercayaan penuh kepada Pihak II untuk menggunakan motor dinas tersebut sesuai peruntukkannya.

PASAL III

Pihak II diperbolehkan membawa pulang motor dinas tersebut dengan syarat bersedia bertanggung jawab penuh terhadap keamanan dan pemeliharaan motor dinas sebagai salah satu aset perusahaan.

PASAL IV

Pihak II berkewajiban untuk merawat motor dinas yang dipercayakan perusahaan dengan cara melakukan perawatan/perbaikan sesuai dengan jadwal service dan/atau km service sebagaimana yang disyaratkan oleh produsen kendaraannya, dengan biaya perawatan/perbaikan sesuai ketentuan produsen/bengkel resmi ditanggung oleh Pihak I.

PASAL V

Segala bentuk kerusakan dan/atau kehilangan pada fisik kendaraan akibat kelalaian Pihak II akan menjadi tanggung jawab Pihak II, dan akan dibebankan sesuai nilai kerusakannya.

PASAL VI

Perjanjian kerjasama ini berlaku dalam masa 6 ( enam ) bulan dan setelahnya dapat ditinjau kembali.

PASAL VII

Apabila dikemudian hari terdapat perselisihan pendapat yang timbul dari atau sehubungan dari pelaksanaan kerjasama ini, maka kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikannya dengan cara musyawarah.

ADDENDUM

Hal-hal yang berupa pengurangan ataupun penambahan isi perjanjian ini hanya diperkenankan atas persetujuan kedua belah pihak dengan dituangkan ke dalam surat perjanjian tambahan ( addendum ) yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari perjanjian ini.

Demikian Surat perjanjian kerjasama ini dibuat atas kesepakatan kedua belah pihak dan di atas kertas bermaterai cukup dan memiliki kekuatan hukum yang sama.

                                                                                                              Tangerang, 2 Juni 2021

Pihak I                                                                                          Pihak II




Mr. Xyz                                                                                     Nn
HRGA Mgr                                                                              Purchasing Staff

Nah, itu saja yang bisa saya sampaikan mengenai satu Contoh Surat Perjanjian yang baik, semoga bermanfaat.Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada sobat semua karena telah meluangkan waktunya untuk berkenan melihat laman ini.

Posting Komentar untuk "Contoh Surat Perjanjian yang Baik - Kumpulan Ilmu Pengetahuan"