Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Peribahasa Indonesia Terlengkap | Huruf G

Peribahasa Indonesia Terlengkap | Huruf G. Saya sampaikan berdasarkan keinginan saya supaya dapat dipergunakan untuk bahan pembelajaran dan kehidupan berbahasa Indonesia pada umumnya.

Saya mengharap dengan adanya informasi mengenai Peribahasa Indonesia Terlengkap | Huruf G ini memberikan bantuan dalam pembelajaran peribahasa indonesia mulai dari tingkat yang paling dasar hingga ke tingkat kelanjutannya pada guru serta masyarakat pada umumnya.

Peribahasa Indonesia Terlengkap

Untuk lebih jelasnya lihat peribahasa ini di bawah ini

G

Gadai tergolong kepajak, sehari sebulan sekali ; Apapun yang sudah terjadi, maka tak mungkin bisa dicabut kembali

Gung-gung pesuk : Membanggakan kekayaan yang telah tiada lagi

Geruh tak mencium bau : Celaka akan datang setiap saat, tanpa tanda-tanda

Gulai lampau, serai  tentu maung : perbuatan yang berlebih-lebihan, taka kan baik jadinya

Gila-gila bahasa : Seseorang yang kurang waras ingatannya

Gila-gila air ; Seseorang yang tiada beres pikiran atau ingatannya

Gila diabun-abun ; Mengharapkan sesuatu yang amat langka

Genggam erat-erat, buhul mati-mati : SDelalu teguh memegang janji

Gentung putus, biang tembuk : Yang telah diputuskan, tiada dapat diubah lagi

Gajah mati karena gadingnya : Orang dapat celaka karena kekayaan dan keunggulannya

Gajah terum tengah rumah : Terlalu repot dan susah jika sedang menerima tamu pembesar

Gunung yang tinggi akan runtuh jika dgali setiap hari ; Betapapun banyak harta, jika selalu dikeluarkan dan tanpa ditambah lagi niscaya akan habis juga

Gulai lampau, serai tentu maung : Perbuatan yang berlebih-lebihan, tak akan baik jadinya

Gombak gemilang kutu banyak, bibir hitam gigi kotor : Orang yang gagah lagi bagus rupa., tetapi jahat hatinya

Gila-gila bahasa ; Seseorang yang kurang waras ingatannya

Gila-gila air : Seseorang yang tiada beres pikiran atau ingatannya

Gila di abun-abun : Mengharapkan sesuatu yang amat langka

Gigi dengan lidah ada kalanya tergigit pula : Persahabatan yang teramat akrab pun suatu saat akan bentrok juga

Gigi tanggal, rawan murah, awak tua gadis bermusim : Keinginan ada pada saat tiada kekuatan atau kekuasaan dalam mengarunginya

Gigi tanggal, rawan murah : Keinginan datang pada saat tak ada uang atau alatnya

Getah meleleh kepangkal, daun melayang jatuh : Rasa cinta terhadap keluarga tak sama dengan orang lain

Getah terbangkit, kuaran tiba : Sesuatu yang salah dalam mengusahakan keuntungan

Gerundang tinggal di kubangan : Hendaknya menunaikan tugas masing-masing menurut keahliannya atau bakat masing-masing juga

Gedang gerundang, gedang ikan raja di lautan : Setiap orang mempunyai kekuasaan dan kebesaran masing-masing

Geruh tak mencium bau : Celaka akan datang setiap saat, tanpa tanda-tanda

Gergaji bermata dua, tarik makan sorong makan : Seorang penengah akan menerima hadiah dari kedua pihak atau seseorang yang mendapat keuntungan dari dua jurusan

Genting menanti putus, biang menanti tembuk : Suatu perkara yang hampir putus, pekerjaan yang hampir terselesaikan

Genting putus, biang tembu : yang telah diputuskan, tiada dapat diubah lagi

Genta saja yang berbunyi, kuda sedah dek gerindin : Orang yang gagah dan sombong, tetapi hidup menderita

Genggam erat-erat, buhul mati-mati : Selalu teguh memegang janji

Genggam erat, buhul mati : Selalu memegang janji

Genggam-genggam bara, rasa hangat dilepaskan : Setelah mendapatkan kesukaan pekerjaan, tetapi dilepaskan begitu saja

Gemuk jangan membuang lemak, cerdik jangan membuang kawan : Orang kaya dan berpangkat, tetapi tiada pernah mengindahkan keadeaan keluarganya

Geleng-geleng seperti patung kenyang : Berjalan dengan lagak yang teramat sombong

Gelang tak laga sebentuk, laga keduanya ; Tiada akan terjadi sesuatupun jika hanya satu pihak saja

Gayung tua gayung memutus :  Perkataan orang tua  biasanya tepat sasaran

Gawe begadang air orang  : Melakukan pekerjaan yang menguntungkan orang lain belaka

Garamnya yang masin : Permintaan dan perkataan yang diterima dan diturut

Garam jatuh ke air : Orang yang mudah dan cepat menerima nasehat orang lain

Garam tumpah, apakah tempatnya : Kematian orang hina dan miskin tiada memberikan kenangan apa-apa

Gar-gar kata gelegar, rusak juga yang memanahnya : Dalam suatu urusan, tiada baik menurutkan kata orang yang mungkin akan merugikan

Gamak-gamak seperti menyambal : Sesuatu baru dalam taraf pemikiran dan percobaan

Galas habis senggulung tandas, jika dihitung rugi jua ;  Suatu usaha yang berlebih-lebihan, tetapi hasilnya kurang menguntungkan juga

Galas terdorong kepada cina : barang yang telah terlanjur, dan tiada dapat ditarik kembali

Galas terdorong ke cina :  Sesuatu yang telah terlanjur, tak dapat ditarik kembali

Gajah mati karena gadingnya ; Orang dapat celaka karena kekayaan dan keunggulannya

Gajah besar dan berkaki empat sekalipun, terkadang terdorong dan jatuh tersungkur ke bumi ;  Janganlah sonmbong, sebab orang besar dan kaya pun dapat juga kehilangan kebesaran dan kekayaannya

Gajah terum tengah rumah : Terlalu repot dan susah jika sedang menerima tamu pembesar

Gajah terdorong karena gadingnya, harimau terlompat karena belangnya : Karena kekuasaan dan karena kekayaan, orang sering berkata atau bertindak yang kurang pantas

Gajah masuk kampung, kalau kayu tak tumbang rumput pun layu : Jika Pembesar masuk  desa, rakyat akan susah walaupun kecil

Gajah lalu dibeli, kusa tiada dibeli : Pekerjaan besar terselesaikan, tetapi masalah kecil terbengkalai

Gajah seekor dua gembala : Satu pekerjaan dikepalai oleh dua pemimpin

Gajah menambah iris, baik diikat kera kecil yang memakan buah ; Lebih baik menyanyangi milik sendiri walaupun kecil, daripada mengharapkan yang besar tapi langka

Gajah hendak berak besar, kitapun hendak berak besar : Binasa karena hendak menyamai perbuatan orang besar atau celaka karena hendak menandingi orang kaya

Gajah lalu kumpai layu : Orang besar yang memperlihatkan kekuasannya, dengan tindakan yang tidak adil

Gajah pengankat lada, kuda pelejang bukit : Pemuda yang menjadi budak saja derajatnya

Gagak lalu punggur rebah : Jika kedatangan orang besar, rakyat akan menderita betapa pun kecilnya

Gagak putih bangau hitam : Menantikan sesuatu yang tak pernah ada

Gadung rasa ubi : orang miskin yang merasa dirinya kaya

Gading gajah yang sudah keluar, bolehkah dimasukkan kembali ? : Seseorang yang telah turun pangkat atau derajat, tiada dapat pulih kembali

Gadai terdorong kepada cina : Barng yang terlanjur hilang, tak dapat diambil kembali

Gadai terdorong ke cina : Barang yang telah hilang tiada dapat diambil kembali

Gabak di hulu tanda akan hujan, cewang di langit tanda akan panas :Suatu tanda peristiwa yang akan datang, hendaknya harus berhati-hati

Guru kencing berdiri, murid kencing berlari : Seorang pemimpin harus memberi contoh ynag baik terhadap bawahannya

Gulai sedap nasi mentah : Sesuatu yang kurang diterima oleh akal, sebab terdapat cela (kurang baik)

Gerundang tinggal dikubangan : Bekerjalah sesuai dengan keahlian dan kemampuan yang dimiliki

Geraham tanggal, rawan murah : Bila usia tua datang, maka timbul maksud yang tak mungkin terpenuhi

Geleng-geleng seperti patung kayu ; Tingkah orang yang sombong ketika berjalan

Gayung disambut, kata dijawab : Setiap ada pertanyaan, pasti ada jawabannya

Garam dilaut, asam digunung, dibelanga bertemu juga : Walaupun sudah berjauhan tempatnya tetapi kalau sudah jodoh pasti akan bertemu juga

Gali lobang tutup lobang : Mencari pinjaman untuk membayar pinjaman yang lainnya

Gajah lalu lalang kuput : Negara yang dilewati musuh hanya tinggal bekasnya saja

Gajah dipandang karena gadingnya, harimau dipandang, karena gelangnya : Seseorang dilihat orang lain dari sesuatu yang dimilikinya

Gajah berjuang sama gajah, peladuk mati di tengah-tengah : Penguasa bertengkar sama penguasa, maka rakyat yang mengalami penderitaan

Gajah dikalahkan pelanduk : Yang kuat dikalahkan oleh yang lemah

Gajah mati tulang tertimbun : Orang kaya yang mati meninggalkan harta warisannya

Gajah mati meninggalkan gadingnya, harimaua mati meninggalkan belangnya : Kebaikan seseorang akan selalu dikenang

Genggam bara api biar jadi arang : Bersabarlah dalam mengerjakan suatu pekerjaan yang sulit

Gayung disambut, kata dijawab : Setiap ada pertanyaan, pasti ada jawabannya

Gaya bahasa menunjukkan bangsa : Gaya bahasa seseorang dapat menunjukkan asal-usulnya

Baca Juga Artikel Lainnya Mengenai Kumpulan Peribahasa Indonesia Terlengkap Berserta Artinya di bawah ini :
Nah, itu saja yang bisa saya sampaikan mengenai Peribahasa Indonesia Terlengkap | Huruf G, semoga informasi ini bermanfaat. Informasi ini saya kutip dari buku yang ditulis oleh Arief Bactiar yang berjudul 2700 Peribahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Buana Raya-Jakarta.

Posting Komentar untuk "Peribahasa Indonesia Terlengkap | Huruf G"