Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Peribahasa Indonesia Terlengkap | Huruf M

Peribahasa Indonesia Terlengkap | Huruf M. Saya sampaikan berdasarkan keinginan saya supaya dapat dipergunakan untuk bahan pembelajaran dan kehidupan berbahasa Indonesia pada umumnya. Saya mengharap dengan adanya informasi mengenai Peribahasa Indonesia Terlengkap | Huruf M ini memberikan bantuan dalam pembelajaran peribahasa indonesia mulai dari tingkat yang paling dasar hingga ke tingkat kelanjutannya pada guru serta masyarakat pada umumnya.

Peribahasa Indonesia Terlengkap

Untuk lebih jelasnya lihat peribahasa Indonesia terlengkap | Huruf M di bawah ini

M

Mabuk melihat beruk berayun : Mengharapkan sesuatu yang tidak mungkkin dapat tercapai

Mahal tidak dapat dibeli, murah tak dapat diminta : Harapan yang terlalu tinggi sehingga sulit untuk dicapai

Mencari kutu dalam ijuk : Mengerjakan suatu pekerjaan yang amat sulit

Menabur biji ke atas batu :Menasehati orang yang tidak mau peduli akan nasehatnya

Menaburkan bijan ketasik, tiada akan tumbuh : Melakukan pekerjaan sesuatu yang tak mungkin terjadi/mustahil

Menantikan ara tak bergetah : Mengharapkan sesuatu yang tak akan terjadi

Menakik darah di alu : Melakukan pekerjaan yang sia-sia

Menari di ladang orang : Berfoya-foya menggunakan harta orang lain

Menari di atas penderitaan orang lain : Mengambil keuntungan dari orang yang miskin

Menang jadi arang, kalah jadi abu : Sama-sama merugi setelah bertengkar

Menadahkan tangan ke langit : Orang yang sedang berdo'a

Mempertinggi tenmpat jatuh, memperdalam tempat kena : Orang yang menciptakan kesulitan bagi dirinya sendiri dan akhirnya menjadi celaka

Memperlihatkan rumah buruk kepada maling : Orang yang bertindak ceroboh serta membahayakan keselamatan dirinya

Memukul kucing di dapur : Mencelakakan anaknya sendiri

Memikul dibahul, menjingjing dikepala : Sesuatu yang akan dikerjakan hendaknya direncanakan terlebih dahulu

Memikat balam dengan balam : Menangkap orang jahat dengan orang jahat pula

Memegang besi panas : Melakukan sesuatu hal yang dapat nmenimbulkan bahaya

Membandar air ke bukit : Melakukan pekerjaan atau sesuatu yang sia-sia

Membuang garam ke laut : Melakukan pekerjaan yang tidak ada gunanya

Membusungkan dada : Orang yang suka menyombongkan diri

Membuang jauh-jauh, menggantung tinggi-tinggi ; Dalam nmengambil suatu keputusan hendaknya dilakukan secara adil

Membuang air keruh, mengambil air yang jernih : Membuka lembaran hidup dan melupakan kenangan masa lalu

Membelah dada melihat hati : Berusaha meyakinkan hati seseorang : menyatakan kesungguhan

Membesarkan kerak nasi : Membeli sesuatu yang tidak bermanfaat

Mendapat binatang : Mendapatkan kemenangan

Menepuk paha : sedang bersedih hati

Mendapat durian runtuh : Mendapatkan keuntungan yang sama sekali tak terduga

Mencarikan perut tak berisi, mencarikan kepala tak tertutup : Orang yang pekerjaannya berdagang di negeri seberang

Mencari lantai terjungkat : Orang yang suka mencari-cari kesalahan orang lain

Mencari cempedak dibawah pohon kelapa ; Mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin terjadi atau mustahil

Mencampakkan batu keluar : Orang yang mengutamakan kepentingan orang lain daripada kepentingan diri sendiri

Mencari jejek dalam air : Mengharapkan sesuatu yang tidak ada gunanya

Mulut diberi makan, pantat dicubit : Perkataan yang tidak sesuai dengan isinya

Mulut manis jangan dipercaya, lepas tangan diharap : jangan cepat percaya dengan kata-kata yang menjanjikan dari orang yang baru dikenal

Mulut manis mematahkan tulang : nasehat yang disampaikan dengan perkataan yang halus, pasti akan diperhatikan

Murah dimulut mahal ditimbangan : Orang yangsering berjanji tetapi tidak pernah menepatinya

Musang berbulu ayam : Orang jahat yang berpura-pura baik untuk menutupi kejahatannya

Musim beralih jaman bertukar : Selalu mengikuti perkembangan jaman

Musuh jangan dicari, bersua jangan dielakkan : Jangan suka mencari musuh tetapi bila datang jangan menghindar

Musuh dalam selimut : Lawan yang sulit untuk diketahui karena tidak bisa dibedakan

Musuh dalam selimut : seseorang yang dekat dengan kita yang mau berbuat celaka pada kita

Murai berkicau siang hari : Masalah yang sudah jelas

Murah di mulut mahal ditimbangan : Orang yang sering beerjanji tetapi tidak pernah menepatinya

Minta darah kepada dabung : Meminta pertolongan kepada orang yang tidak bisa membantu

Minta dedak kepada orang mengubik : Meminta bantuan kepada orang yang tidak mampu

Minta leher bangau, minta daging badak ; Merasa iri setelah melihat kelebihan orang lain

Mati semut karena gula  : Orang yang tertimpa musibah karena selalu mengumbar hawa nafsu

Mati dicatuk katak : Orang kaya yang dikalahkan oleh orang miskin

Mati ikan karena umpan, mati sahaya karena budi : orang yang tidak memiliki pendirian tetap akan mencelakakan diri sendiri

Mati akan berkalang bapak, mati bapak berkalang anak : Dalam keluarga hendaknya harus saling tolong menolong

Mati-mati mandi biar basah, mati dawat biarlah hitam : Kalau ingin pekerjaan cepat selesai kerjakanlah dengan sungguh-sungguh

Matahari boleh ditiup nyiru : Suatu kejahatan walaupun disembunyikan dengan berbagai cara pasti akan terbongkar juga

Mata belalang belum pecah sudah henmdak membuta ; Melakukan pekerjaan tanpa direncanakan maupun dipertimbangkan terlebih dahulu

Mata mengantuk disorong bantal : Keinginan yang telah tercapai

Masuk telinga kanan, keluar telinga kiri : Orang yang tidak pernah menghiraukan nasehat yang baik

Masuk lima keluar sepuluh ; Pengeluaran lebih besar daripada penghasilan

Masuk sarang harimau : Orang yang sedang mengalami bahaya

Masak diluar , mentah didalam : Dari luar kelihatan orang baik, tetapi  ternyata hatinya jahat

Masuk bagai lubang jarum, keluar bagai lubang tubuh : Pengeluaran yang besar tidak disesuaikan dengan penghasilannya yang kecil

Masuk kandang kambing mengembik, masuk kandang ayam berkokok, masuk kandang kerbau menguak : Berpandai-pandailah menyesuaikan diri dalam kehidupan bermasyarakat yang baru

Masuk tak genap, keluar tak ganjil : Orang yang tak berguna dalam masyarakat

Masuk lubang penjahit keluar bagai liang tubuh : Pengeluaran yang tidak seimbang dengan pendapatan

Masak diluar, mentah didalam : Dari luar kelihatannya orang baik, tetapi hatinya jahat

Mara jangan dipikat, rejeki jangan ditolak : Manusia tidak dapaty menentukan nasibnya sendiri

Manusia mati meninggalkan nama : Kebaikan seseorang akan selalu dikenang walaupun oran tersebut sudah meninggal

Manusia dipegang mulutnya, binatang dipegang talinya : kalau berjanji harus dapat menepatinya

Manis jangan lekas ditelan, pahit jangan lekas dimuntahkan : Setiap perkataan seseorang hendaknya dipikirkan terlebih dahulu sebelum kita mengambil keputusan

Manis bagai madu pahit bagai empedu : Menasehati orang yang jahat adalah perbuatan yang baik agar orang tersebut insyaf

Manis mulut berbisa : Mengucapkan kata-kata yang  manis untuk menipu orang

Mandi tak basah : Pekerjaan yang tidak diselesaikan/tanggung

Malu bertanya, sesat dijalan : Orang yang tidak mengerti dan tidak mau bertanya kepada orang lain, akan merasa kesulitan

Malu-malu kucing : Sebenarnya mau tetapi pura-pura tidak mau

Malang tak dapat ditolak mujur tak dapat diraih : Keberuntungan  dan kerugian tidak dapat ditentukan

Makan bawang : Orang yang sedang kebingungan

Makan hati berulam jantung : Hatinya sangat kecewa dan sedih sekali

Makan bubur pans-panas : Melakukan pekerjaan secara tergesa-gesa akan menimbulkan kerugian

Makan upas berulam racun : Orang yang hidupnya selalu menderita, sulit untuk menentukan pilihan

Maksud hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai : Mempunyai cita-cita yang tinggi, tetapi tidak mempunyai kemampuan untuk mewujudkannya

Main badar , main gerundang : Suka mencontoh perbuatan orang lain akhirnya celaka sendiri

Mahal diitimbangan, murah dimulut :Orang yang tak dapat dipercaya

Membeli barang kepada kera : Mempercayakan sesuatu kepada orang yang belum diketahui sifat-sifatnya

Membeli tak memakai, memasak tak memakan : Sudah bekerja keras tetapi todak mendapatkan hasil

Membekali budak lari : Menolong seseorang yang dapat merugikan diri sendiri

Membuang-buang angin : Menyebarkan cerita bohong

Membangkitkan batang tenggelam : Membicarakan sesuatu yang telah lama tidak dibicarakan

Membandarkan air ke bukit : Mel;akukan sesuatu yang sia-sia

Membasuh arang didahi : Berusaha menghilangkan rasa malu, karena melakukan perbuatan yang tercela

Membasuh dengan air liur : Oerang yang namanya telah tercemar akan sulit menmdapatkan kepercayaan kembali

Memasang pelita ditengah hari : Melakukan pekerjaan yang tidak bermanfaat

Mati enau tinggal rimba : Orang yang jahat, jika meninggal tidak akan dikenang orang

Mati rusa karena tanduknya : Orang yang mendapat musibah karena kesombongannya sendiri

Melanting menuju tumpuk, berkata menuju benar : Mengerjakan sesuatu harus tegak, maksud dan tujuannya

Meletakkan api di bubungan : Pekerjaan yang mendatangkan bahaya

Melonjak bagai labu dibenam : Orang yang sombong biasanya banyak bertingkah

Meludah naik kelangit, muka juga basah : Berani melawan penguasa akhirnya menderita

Memancing di belanga : Seseorang yang tak kenal lelah dalam berusaha

Mermakai baju dipinjam : Tindakan seseorang yang dibuat-buat

Memakan habis-habis menyuruh hilang-hilang : Berpandai-pandailah menyimpan rahasia

Memancing di belanga : Sudah bekerja keras tetapi tak mendapatkan hasil

Memancing di air keruh : Mengambil keuntungan disaat orang lain menderita

Memagar kerambil, condong, buahnya jatuh ke ladang orang : Kita yang susah payah, orang lain yang beruntung.

Menahan jerat di tempat genting : Barag siapa menjerumuskan orang lain, ia sendiri akan terjerumus ke dalamnya

Menanam mumbang : Mengharapkan sesuatu yang mustahil

Menanti enggan mengeram : Menantikan yang sia-sia

Menanti gagak putih, buntar-buntar daun lalang, luas-luas daun menantikan hujan di musim kemarau ; Mengharapkan sesuatu yang mustahil akan terjadi

Menangkap gajah liar dengan gajah pula : Menagkap penjahat harus dengan penjahat pula

Menatu kaya, bunda jadi budak : Seorang menantu yang tidak menghormati mertuanya

Menati orang yang terdahulu, mengejar orang yang kemudian : Melakukan hal yang tak ada hasilnya

Mencabut harus dengan akar-akarnya : Membasmi kejahatan hendaknya dilakukan sampai tuntas

Mencabik baju didada : Mengungkapkan aibnya kepada orang lain

Mencabik mudah, menjahit susah : Berbuat kejahatan akan lebih mudah daripada berbuat kebaikan, mencari musuh akan lebih mudah daripada mencari seorang sahabat

Mencampakkan batuke luar : Orang yang mengutamakan kepentingan orang lain daripada kepentingan diri sendiri

Mencari jejak di dalam air : Melakukan sesuatu yang tidak ada gunanya

Murah di mulut mahal ditimbangan : Orang yang sering berjanji tetapi tidak pernah menepatinya

Murai berkicau siang hari : Masalah yang sudah jelas

Musuh dalam selimut : Lawan yang sulit untuk diketahui karena tidak bisa dibedakan dengan kawan sendiri

Musuh dalam selimut : seseorangh yang dekat dengan kita yangh mau berbuat celaka pada kita

Musuh jangan dicari, bersua jangan dielakkan : Jangan suka mencari musuh tetapi bila datang janagan menghindar

Minta leher bangau, minta daging badak : Merasa iri setelah melihat kelebihan orang lain

Meminta dedak kepada orang mengubik : Meminta bantuan kepada orang yang tidak mampu

Meninta darah kepada dabung : Meminta pertolongan kepada orang yang tak bisa membantu

Menjadi buah bibir : Menjadi bahan perbincanagn

Menjual senjata kepada lawan : Melakukan sesuatu yang dapat mencelakakan diri sendiri

Menjual bedil kepada lawan : Membantu musuh untuk mencelakakan keluarga sendiri

Menjemur bangkai diatas bukit : Menceritakan kejahatan yang diperbuat kepada orang lain

Menjilat ludah : Menasehati orang yang keras kepala hanya sia-sia saja

Menyimpan embacang busuk : Orang yang tak memiliki pendirian tetap

Menyisip padi dengan ilalang : Mencampur adukkan hal yang benar dan yang salah

Menyiangi ladang orang : orang yang suka mencampuri urusan orang lain

Menyingsingkan lengan baju : Orang yang rajin dan tekun dalam bekerja

Menyinggung mata bisul orang : Perkataan kasar yang menyinggung perasaan orang lain

Menyelam air dalam tonggak : Isi hati seseorang itu sulit di tebak

Menyarung baju di badan maka sesuai : Mebanding-bandingkan keadaan dirinya dengan yang lain

Menuangkan air ke laut : Memberikan pertolongan kepada orang yang tidak mengharapkan membutuhkan pertolongan

Menunggu angin lalu : Melakukan pekerjaan yang tidak berguna

Menolong kerbau ditangkap harimau : Karena ingin menolong seseorang, keselamatan diri sendiri tak diperhatikan

Menimbun tanah yang tinggi, mengail tanah yang lekuk : Orang yang kaya dihormati, sedangkan yang miskin dihina

Mengungkit batu dibencah : Melakukan pekerjaan yang sangat sulit

Mengusir asap, Meninggalkan api : Meninggalkan pekerjaan yang tetap, karena ingin mendapatkan untung yang besar

Menghadapkan bedil pulang : Melakukan sesuatu yang dapat merugikan diri sendiri

Muka licin ekor berkudis : Orang yang miskin berpenampilan seperti orang kaya

Muka berpandangan, budi berkedapatan, kasih bagai selama juga : Walaupun kejahatannya sudah diketahui, tetapi dia tidak berbuat apa-apa

Merpati ingkar janji : Suami atau isteri yang tidak setia

Merunggi, sampai tumbuh damar cindapung : Mengharapkan sesuatu yang sulit dicapai, karena tidak disesuaikan dengan keadaannya

Merintang-rintang waktu : Seseorang yang dapat memanfaatkan waktu senggang dengan baik

Merintang-rintang mata : Sedang memata-matai seseorang

Meremas santan dikuku : Suatu permintaan yang bukan pada tempatnya

Merekah diri bagai delima : Menceritakan rahasia keluarga kepada orang lain

Merengkuh ke dada : Orang yang ingin mendapatkan sesuatu yang lebih banyak

Merapat sambil berlayar : Dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat

Merantau dalam rantauan sakti : Orang yang merantau masih dalam satu daerah

Merantau jauh diulangi, rantau dekat dikendana : Keselamatan keluarga dan harta benda hendaknya dijaga dan diawasi dengan sebaik-baiknya

Merajuk air di ruang, hendak karam ditimba juga : Orang yang tidak tega melihat kesusahan keluarganya, padahal ia sering memarahinya

Menjilat air liur : Meminta maaf setelah menghinanya

Menyarungkan sarung di badan maka sesuai : Membanding-bandingkan keadaan dirinya dengan yang lain

Baca Juga Artikel Lainnya Mengenai Kumpulan Peribahasa Indonesia Terlengkap Berserta Artinya di bawah ini :
Nah, itu saja yang bisa saya sampaikan mengenai Peribahasa Indonesia Terlengkap | Huruf M, semoga informasi ini bermanfaat. Informasi ini saya kutip dari buku yang ditulis oleh Arief Bactiar yang berjudul 2700 Peribahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Buana Raya-Jakarta.

Posting Komentar untuk "Peribahasa Indonesia Terlengkap | Huruf M"