Peribahasa Indonesia Terlengkap | Huruf H
Peribahasa Indonesia Terlengkap | Huruf H. Saya sampaikan berdasarkan keinginan saya supaya dapat dipergunakan untuk bahan pembelajaran dan kehidupan berbahasa Indonesia pada umumnya.
Saya mengharap dengan adanya informasi mengenai Peribahasa Indonesia Terlengkap | Huruf H ini memberikan bantuan dalam pembelajaran peribahasa indonesia mulai dari tingkat yang paling dasar hingga ke tingkat kelanjutannya pada guru serta masyarakat pada umumnya.
Untuk lebih jelasnya lihat peribahasa ini di bawah ini
H
Habis kapak bergantu beliung : Mengganti barang yang rusak dengan yang baru dan harganya lebih mahal
Habis manis sepah dibuang : Setelah tidak memerlukan lagi, dicampakkan begitu saja
Habis adat karena kerelaan : Sama-sama menyatakan sikap yang baik dalam musyawarah
Hujan berlaku ke langit : Orang kaya, tapi minta bantuan kepada orang miskin
Hilang adat sebab mufakat : Adat dapat diubah hanya dengan musyawarah
Hitam mata tiada bercerai dengan mata : Suami isteri yang rukun tiada mau berpisah sedikitpun
Hitam mata itu mana kan boleh bercerai dengan putrihnya : Persahabatan yang abadi, dan sukar diceraikan
Hitam-hitam kereta api, putih-putih kapur sirih : Yang jelek tidak selamanya jelek, dan yang baik tak selamanya baik
Hitam bagai pantat belanga : Seseorang yang teamat buruk tabiatnya
Hilang tak tentu rimbanya : Hilang tak diketahui tempatnya
Hinggap seperti benalu : Orang asing yang membuat sengsara orang pribumi
Hitam mata itu mana kan boleh bercerai dengan putihnya : Persahabatan yang abadi, dan sukar diceraikan
Hitam mata tiada bercerai dengan mata : Suami-isteri yang rukun tiada mau berpisah sedikitpun
Hitam-hitam kereta api, putih-putih kapur sirih : Yang jelek tak selamanya jelek, dan yang baik tidak selamanya baik
Hitam-hitam bendi, putih-putih sadah : Yang hina tetap hina, walaupun elok rupa dan yang mulia tetap mulia walaupun buruk rupanya
Hinggap mencengkram dahan, terbang menumpu dahan : Jika berkelana , hendaknya bersahabat dengan penduduk setempat, serta minta pamit jika meninggalkannya
Hinggap mencebngkram, terbang menumpu : Jika merantau, hendaknya bersahabat dengan penduduk rantauan, minta izin pulang ke asalnya
Hilir malam, mudik tak singgah, daun nipah dikatakan daun abu ; Orang jika malu berusaha, akan susah sendiri
Hilang rona karena penyakit, hilang bangsa tak beruang : Orang yang miskin selalu dihina orang kaya
Hilang tentu rimba, mati tentu kuburnya : Sesuatu yang telah jelas duduk perkaranya, mauipun kesudahannya
Hilang dicari, terapung direnangi, terbenam diselami : Kalau ingin berhasil berusahalah dengan sungguh-sungguh
Hilang kilat dalam kilau : Kepandaian seseorang tidak tampak lagi, setelah bercampur dengan orang pandai
Hendak kerja galak keling, hendak makan parang puting : Orang yang bekerja keras serta rajin, akan mendapat rezeki pula
Habis berkelahi, silat teringat : Sesudah selesai perkara, baru teringat cara menyelesaikan mmasalah
Habis berkelahi ingat silat : Sesudah selesai perkara, baru teringat cara menyelesaikan mmasalah
Hutan jauh diulangi, hutan dekat dikendana : Harta kekayaan, baik dekat maupun jauh hendaknya dijaga baik-baik agar selamat
Habis hulubalang bersiak : Pekerjaan meski dikerjakan sendiri, jika tiada lagi yang pantas melakukan agar baik hasilnya
Hutang darah dibayar darah, hutang nyawa dibayar nyawa : Kebajikan akan dibalas dengan kebajikan, tetapi kejahatan akan dibalas dengan kejahatan
Hulu mujur pandang bertenggang, hulu baik pandai memakai : Orang yang pandai membawa diri, sehingga dikasihani orang dan sentosalah hidupnya
Hujan tak sekali jatuh, sampai tak sekali erat : Pekerjaan besar dan berat tak mungkin diselesaikan sekali saja, pasti akan dilakukan secara berangsur-angsur
Hujan tak akan berbalik ke langit : Sesuatu yang telah pasti dan tioada dapat di ubah lagi
Hujan menimpa bumi : Tiada kuasa menolak permintaan atasan atau pimpinannya
Hujan keris lembing di negeri sendiri, hujan perak di negeri orang, baik juga di negeris sendiri : Perabntau, bagaimanapun senangnya dirantau, ingat juga terhadap negeri sendiri
Hujan emas dinegeri orang, hujan batu di negeri sendiri, baik juga di negeri sendiri : Merasakan bahagia di rantau, tetapi lebih bahagia di negeri atau daerah sendiri walaupun kurang enak hidupnya
Hujan berpohon, panas berasal : Suatu hal atau masalah, tentu ada juga sebab atau akibatnya
Hujan berlaku ke langit : Orang kaya meminta bantuan kepada orang miskin
Hujan berbalik ke langit : Orang kaya meminta pertolongan kepada orang miskin
Hitam tahn tempa, putuh tahan sasah : Orang yang teramat tahan uji
Harimau memperlihatkan kuku ; Orang yang bijak akan menempatkan kebijakannya
Harimau ditakuti karena giginya : Pemimpin ditakuti karena kekuasaannya
Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan tulalenya ; Orangyang berkelakuan baik akan dikenang selama-lamanya
Harimau menunjukkan belangnya : Kekuasaan yang dimiliki digunakan untuk menipu
Harimau mati karena belangnya : Orang yang sombong akan mencelakakn dirinya sendiri
Harga ditilik karena rupa, nilai dipandang atas patut : Menempatkan sesuatu hendaknya pada tempatnya
Hari tak selamanya panas : Nasib seseorang tiada tetap, kadang-kadang malang dan kadang kala mujur adanya
Hari guruh tak akan hujan ; Orang yang sedang marah besar, tidak akan sampai mencelakakan orang lain
Hapus laut : Suatu perkara yang dihapus begitu saja
Hanyut dipintasi, lulus diselami, hilang dicari : Menolong seseorang yang sedang terkena bencana
Hancur badan dikandung tanah, budi baik di kenang jua : Kebaikan seseorang akan dikenang selamanya
Hanya sampai dibibir saja : Orang yang perkataannya tidak sesuai dengan hati nuraninya
Hanya selayang pandang : Hanya dapat melihat sepintas saja
Hangus tiada berapi, hanyut tiada berair : Menderita kesusahan yang amat sangat, dan tiada terduga
Hangat-hangat tahi ayam : Orang yang punya kemauan keras
Hangat-hangat cirit ayam : Kemauan yang tak begitu kuat
Hakikat balas-membalas : Kebaikan dibals dengan kebaikan pula
Hancur badan di kandung tanah, budi baik dikenang orang ; Perbuatan baik selalu dikenag orang
Habis umpan, kerong-kerong tak dapat : Banyaknya pengeluaran, karena menghendaki sesuatu yang lebih banyak, padahal keadaan kosong
Habis beralur, maka beralu-alu : Dalam menyelesaikan masalah hendaknya diselesaikan dengan hati yang sabar
Hidup berakal mati beriman : Hendaknya hita berpanjang akal dalam mengerjakan sesuatu
Hidup berkerot rotan : Menyendiri untuk seterusnya
Hidup dikandung adat, mati dikandung tanah : Hidup bermasyarakat harus dapat mengikuti adat yang berlaku
Hidup segan mati tak mau ; Orang yang sudah lama hidup menderita
Hidup di ujung gurun orang : Orang yang amat miskin, hidupnya selalu menggantungkan diri kepada orang lain
Hidung tak mancung, pipi tersorong-sorong : Orang yang tak terlibat dalam suatu masalah menjadi susah, tetapi orang yang terlibat tenang-tenang saja
Hidung dicium, pipi digigit : Berbuat kebaikan untuk menutupi kesalahan yang dilakukannya
Hendak terbang tiada bersayap, hendak hinggap tiada berkaki ; Berhubungan tak ada biaya, maka tugasnya tidak bisa diselesaikan
Hendak hinggap tiada mufakat : Menginginkan sesuatu, tetapi tidak mempunyai kemampuan untuk mencapainya
Hendak hinggap tiada berkaki : Menginginkan sesuatu, tetapi tidak mempunyai kemampuan untuk mencapainya
Hendak dicium, pipi digigit ; Berbuat kebaikan, untuk menutupi kesalahan yang dilakukannya
Hemat pangkal kaya, sia-sia utang tumbuh : Jika ingin kaya, hendaknya hidup hemat
Hawa pantang kerendahan ; Hawa nafsu itu jahat, haruslah dijaga baik-baik
Hawa pantang kerendahan, nafsu pantang kekurangan : Hawa nafsu tiada boleh diremehkan, harus dijaga sebaik-baiknya
Haus bagai mendapat air, lapar bagai beroleh nasi ; Secara mendadak memperoleh bantuan dan sesuai yang dimaksudkan
Hati bagai serangkak dibungkus ; Orang yang sedang mengharapkan sesuatu
Hati enggan banyak sebutnya : Janganlah kita memaksakan kehendak pada orang lain yang tak sepaham dengan kita
Hati gatal, mata digaruk ; Sesuatu yang tidak tercapai, sehingga merasakan kekecewaan
Hati gajah sama dilapah, hati tungau sama dicecap : Orang yang selalu rukun, memperoleh untung banyak dibagi sama banyak sedikit dibagi sama sedikit
Hati gajah sama dilapah, hati kuman sama dicecah : Sesuatu haruslah adil, ada sedikit dimakan sedikit, ada banyak dimakan banyak
Hati bagai serangkak dibungkus : Orang yang sedang mengharapkan sesuatu
Hati bagai pelepah, jantung bagai jantung pisang, telinga bagai telinga rawah : Orang yang tiada berperasaan halus, sehingga tidak mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk
Hati bagai baling-baling : Hatinya merasa was-was
Hati tak lepas, dendam tak sudah : Orang yang rakus, sulit untuk mendapatkan kepuasan
Hendak harum terlalu hangit : Orang jika terlalu menyombongkan diri, akan celaka sendiri
Harta pulang ke tuan : Sudah terlalu cocok keadaannya
Harum menghilangkan bau : Nama baik akan dapat menutupi kejahatan
Harapkan guruh dilangit, air diitempayan ditumpahkan : Mengharapkan sesuatu yang belum pasti, yang telah dikuasai dilepaskan
Harapkan burung terbang tinggi, punai ditangan dilepaskan : Mengharapkan keuntungan yang lebih besar, akhirnya kekayaan yang telah dimilikinya ikut habis
Harapkan siuntung menggamit, kain dibadan didedahkan : Melepaskan pekerjaan yang sudah pasti hasilnya, karena mengharapan keuntungan yang besar
Harapkan anak buta sebelah, harapkan teman buta keduanya : Suatuu pekerjaan atau masalah hendaknya dilakukan sendiri dan tidak mengharapkan bantuan dari orang lain termasuk keluarga, tetapi diselesaikan sendiri
Harap pada yang ada, cemas pada yang tiada : Orang yang tidak sabar
Harimau bertempik tak akan makan orang : Orang yang sangat marah, biasanya tidak sampai berbuat yang berbahaya
Harimau pulang ke penjara, pelanduk kecil menolakkan mara : Orang kecil kadang-kaadang dapat menolong orang besar dan berkuasa
Harimau puntung kena penjara, pelanduk kecil menolakkan mara : Kadang-kadang orang berkuasa mendapat celaka, dan ditolong oleh orang kecil dan lemah
Harimau tak akan memakan anaknya : Sekejam apapun orang tua, tidak akan tega mencelakakan anaknya sendiri
Harimau menyembunyikan kuku : Orang yang selalu menyembunyikan keadaan diri yang sesungguhnya
Nah, itu saja yang bisa saya sampaikan mengenai Peribahasa Indonesia Terlengkap | Huruf H, semoga informasi ini bermanfaat. Informasi ini saya kutip dari buku yang ditulis oleh Arief Bactiar yang berjudul 2700 Peribahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Buana Raya-Jakarta.
Saya mengharap dengan adanya informasi mengenai Peribahasa Indonesia Terlengkap | Huruf H ini memberikan bantuan dalam pembelajaran peribahasa indonesia mulai dari tingkat yang paling dasar hingga ke tingkat kelanjutannya pada guru serta masyarakat pada umumnya.
Untuk lebih jelasnya lihat peribahasa ini di bawah ini
H
Habis kapak bergantu beliung : Mengganti barang yang rusak dengan yang baru dan harganya lebih mahal
Habis manis sepah dibuang : Setelah tidak memerlukan lagi, dicampakkan begitu saja
Habis adat karena kerelaan : Sama-sama menyatakan sikap yang baik dalam musyawarah
Hujan berlaku ke langit : Orang kaya, tapi minta bantuan kepada orang miskin
Hilang adat sebab mufakat : Adat dapat diubah hanya dengan musyawarah
Hitam mata tiada bercerai dengan mata : Suami isteri yang rukun tiada mau berpisah sedikitpun
Hitam mata itu mana kan boleh bercerai dengan putrihnya : Persahabatan yang abadi, dan sukar diceraikan
Hitam-hitam kereta api, putih-putih kapur sirih : Yang jelek tidak selamanya jelek, dan yang baik tak selamanya baik
Hitam bagai pantat belanga : Seseorang yang teamat buruk tabiatnya
Hilang tak tentu rimbanya : Hilang tak diketahui tempatnya
Hinggap seperti benalu : Orang asing yang membuat sengsara orang pribumi
Hitam mata itu mana kan boleh bercerai dengan putihnya : Persahabatan yang abadi, dan sukar diceraikan
Hitam mata tiada bercerai dengan mata : Suami-isteri yang rukun tiada mau berpisah sedikitpun
Hitam-hitam kereta api, putih-putih kapur sirih : Yang jelek tak selamanya jelek, dan yang baik tidak selamanya baik
Hitam-hitam bendi, putih-putih sadah : Yang hina tetap hina, walaupun elok rupa dan yang mulia tetap mulia walaupun buruk rupanya
Hinggap mencengkram dahan, terbang menumpu dahan : Jika berkelana , hendaknya bersahabat dengan penduduk setempat, serta minta pamit jika meninggalkannya
Hinggap mencebngkram, terbang menumpu : Jika merantau, hendaknya bersahabat dengan penduduk rantauan, minta izin pulang ke asalnya
Hilir malam, mudik tak singgah, daun nipah dikatakan daun abu ; Orang jika malu berusaha, akan susah sendiri
Hilang rona karena penyakit, hilang bangsa tak beruang : Orang yang miskin selalu dihina orang kaya
Hilang tentu rimba, mati tentu kuburnya : Sesuatu yang telah jelas duduk perkaranya, mauipun kesudahannya
Hilang dicari, terapung direnangi, terbenam diselami : Kalau ingin berhasil berusahalah dengan sungguh-sungguh
Hilang kilat dalam kilau : Kepandaian seseorang tidak tampak lagi, setelah bercampur dengan orang pandai
Hendak kerja galak keling, hendak makan parang puting : Orang yang bekerja keras serta rajin, akan mendapat rezeki pula
Habis berkelahi, silat teringat : Sesudah selesai perkara, baru teringat cara menyelesaikan mmasalah
Habis berkelahi ingat silat : Sesudah selesai perkara, baru teringat cara menyelesaikan mmasalah
Hutan jauh diulangi, hutan dekat dikendana : Harta kekayaan, baik dekat maupun jauh hendaknya dijaga baik-baik agar selamat
Habis hulubalang bersiak : Pekerjaan meski dikerjakan sendiri, jika tiada lagi yang pantas melakukan agar baik hasilnya
Hutang darah dibayar darah, hutang nyawa dibayar nyawa : Kebajikan akan dibalas dengan kebajikan, tetapi kejahatan akan dibalas dengan kejahatan
Hulu mujur pandang bertenggang, hulu baik pandai memakai : Orang yang pandai membawa diri, sehingga dikasihani orang dan sentosalah hidupnya
Hujan tak sekali jatuh, sampai tak sekali erat : Pekerjaan besar dan berat tak mungkin diselesaikan sekali saja, pasti akan dilakukan secara berangsur-angsur
Hujan tak akan berbalik ke langit : Sesuatu yang telah pasti dan tioada dapat di ubah lagi
Hujan menimpa bumi : Tiada kuasa menolak permintaan atasan atau pimpinannya
Hujan keris lembing di negeri sendiri, hujan perak di negeri orang, baik juga di negeris sendiri : Perabntau, bagaimanapun senangnya dirantau, ingat juga terhadap negeri sendiri
Hujan emas dinegeri orang, hujan batu di negeri sendiri, baik juga di negeri sendiri : Merasakan bahagia di rantau, tetapi lebih bahagia di negeri atau daerah sendiri walaupun kurang enak hidupnya
Hujan berpohon, panas berasal : Suatu hal atau masalah, tentu ada juga sebab atau akibatnya
Hujan berlaku ke langit : Orang kaya meminta bantuan kepada orang miskin
Hujan berbalik ke langit : Orang kaya meminta pertolongan kepada orang miskin
Hitam tahn tempa, putuh tahan sasah : Orang yang teramat tahan uji
Harimau memperlihatkan kuku ; Orang yang bijak akan menempatkan kebijakannya
Harimau ditakuti karena giginya : Pemimpin ditakuti karena kekuasaannya
Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan tulalenya ; Orangyang berkelakuan baik akan dikenang selama-lamanya
Harimau menunjukkan belangnya : Kekuasaan yang dimiliki digunakan untuk menipu
Harimau mati karena belangnya : Orang yang sombong akan mencelakakn dirinya sendiri
Harga ditilik karena rupa, nilai dipandang atas patut : Menempatkan sesuatu hendaknya pada tempatnya
Hari tak selamanya panas : Nasib seseorang tiada tetap, kadang-kadang malang dan kadang kala mujur adanya
Hari guruh tak akan hujan ; Orang yang sedang marah besar, tidak akan sampai mencelakakan orang lain
Hapus laut : Suatu perkara yang dihapus begitu saja
Hanyut dipintasi, lulus diselami, hilang dicari : Menolong seseorang yang sedang terkena bencana
Hancur badan dikandung tanah, budi baik di kenang jua : Kebaikan seseorang akan dikenang selamanya
Hanya sampai dibibir saja : Orang yang perkataannya tidak sesuai dengan hati nuraninya
Hanya selayang pandang : Hanya dapat melihat sepintas saja
Hangus tiada berapi, hanyut tiada berair : Menderita kesusahan yang amat sangat, dan tiada terduga
Hangat-hangat tahi ayam : Orang yang punya kemauan keras
Hangat-hangat cirit ayam : Kemauan yang tak begitu kuat
Hakikat balas-membalas : Kebaikan dibals dengan kebaikan pula
Hancur badan di kandung tanah, budi baik dikenang orang ; Perbuatan baik selalu dikenag orang
Habis umpan, kerong-kerong tak dapat : Banyaknya pengeluaran, karena menghendaki sesuatu yang lebih banyak, padahal keadaan kosong
Habis beralur, maka beralu-alu : Dalam menyelesaikan masalah hendaknya diselesaikan dengan hati yang sabar
Hidup berakal mati beriman : Hendaknya hita berpanjang akal dalam mengerjakan sesuatu
Hidup berkerot rotan : Menyendiri untuk seterusnya
Hidup dikandung adat, mati dikandung tanah : Hidup bermasyarakat harus dapat mengikuti adat yang berlaku
Hidup segan mati tak mau ; Orang yang sudah lama hidup menderita
Hidup di ujung gurun orang : Orang yang amat miskin, hidupnya selalu menggantungkan diri kepada orang lain
Hidung tak mancung, pipi tersorong-sorong : Orang yang tak terlibat dalam suatu masalah menjadi susah, tetapi orang yang terlibat tenang-tenang saja
Hidung dicium, pipi digigit : Berbuat kebaikan untuk menutupi kesalahan yang dilakukannya
Hendak terbang tiada bersayap, hendak hinggap tiada berkaki ; Berhubungan tak ada biaya, maka tugasnya tidak bisa diselesaikan
Hendak hinggap tiada mufakat : Menginginkan sesuatu, tetapi tidak mempunyai kemampuan untuk mencapainya
Hendak hinggap tiada berkaki : Menginginkan sesuatu, tetapi tidak mempunyai kemampuan untuk mencapainya
Hendak dicium, pipi digigit ; Berbuat kebaikan, untuk menutupi kesalahan yang dilakukannya
Hemat pangkal kaya, sia-sia utang tumbuh : Jika ingin kaya, hendaknya hidup hemat
Hawa pantang kerendahan ; Hawa nafsu itu jahat, haruslah dijaga baik-baik
Hawa pantang kerendahan, nafsu pantang kekurangan : Hawa nafsu tiada boleh diremehkan, harus dijaga sebaik-baiknya
Haus bagai mendapat air, lapar bagai beroleh nasi ; Secara mendadak memperoleh bantuan dan sesuai yang dimaksudkan
Hati bagai serangkak dibungkus ; Orang yang sedang mengharapkan sesuatu
Hati enggan banyak sebutnya : Janganlah kita memaksakan kehendak pada orang lain yang tak sepaham dengan kita
Hati gatal, mata digaruk ; Sesuatu yang tidak tercapai, sehingga merasakan kekecewaan
Hati gajah sama dilapah, hati tungau sama dicecap : Orang yang selalu rukun, memperoleh untung banyak dibagi sama banyak sedikit dibagi sama sedikit
Hati gajah sama dilapah, hati kuman sama dicecah : Sesuatu haruslah adil, ada sedikit dimakan sedikit, ada banyak dimakan banyak
Hati bagai serangkak dibungkus : Orang yang sedang mengharapkan sesuatu
Hati bagai pelepah, jantung bagai jantung pisang, telinga bagai telinga rawah : Orang yang tiada berperasaan halus, sehingga tidak mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk
Hati bagai baling-baling : Hatinya merasa was-was
Hati tak lepas, dendam tak sudah : Orang yang rakus, sulit untuk mendapatkan kepuasan
Hendak harum terlalu hangit : Orang jika terlalu menyombongkan diri, akan celaka sendiri
Harta pulang ke tuan : Sudah terlalu cocok keadaannya
Harum menghilangkan bau : Nama baik akan dapat menutupi kejahatan
Harapkan guruh dilangit, air diitempayan ditumpahkan : Mengharapkan sesuatu yang belum pasti, yang telah dikuasai dilepaskan
Harapkan burung terbang tinggi, punai ditangan dilepaskan : Mengharapkan keuntungan yang lebih besar, akhirnya kekayaan yang telah dimilikinya ikut habis
Harapkan siuntung menggamit, kain dibadan didedahkan : Melepaskan pekerjaan yang sudah pasti hasilnya, karena mengharapan keuntungan yang besar
Harapkan anak buta sebelah, harapkan teman buta keduanya : Suatuu pekerjaan atau masalah hendaknya dilakukan sendiri dan tidak mengharapkan bantuan dari orang lain termasuk keluarga, tetapi diselesaikan sendiri
Harap pada yang ada, cemas pada yang tiada : Orang yang tidak sabar
Harimau bertempik tak akan makan orang : Orang yang sangat marah, biasanya tidak sampai berbuat yang berbahaya
Harimau pulang ke penjara, pelanduk kecil menolakkan mara : Orang kecil kadang-kaadang dapat menolong orang besar dan berkuasa
Harimau puntung kena penjara, pelanduk kecil menolakkan mara : Kadang-kadang orang berkuasa mendapat celaka, dan ditolong oleh orang kecil dan lemah
Harimau tak akan memakan anaknya : Sekejam apapun orang tua, tidak akan tega mencelakakan anaknya sendiri
Harimau menyembunyikan kuku : Orang yang selalu menyembunyikan keadaan diri yang sesungguhnya
Baca Juga Artikel Lainnya Mengenai Kumpulan Peribahasa Indonesia Terlengkap Berserta Artinya di bawah ini :
- Peribahasa Indonesia Terlengkap Berawalan Ayam Beserta Artinya
- Peribahasa Indonesia Terlengkap Berawalan Huruf A Beserta Artinya
- Peribahasa Indonesia Terlengkap Berawalan Huruf B Beserta Artinya
- Peribahasa Indonesia Terlengkap Berawalan Huruf C Beserta Artinya
- Peribahasa Indonesia Terlengkap Berawalan Huruf D Beserta Artinya
- Peribahasa Indonesia Terlengkap Berawalan Huruf E Beserta Artinya
- Peribahasa Indonesia Terlengkap Berawalan Huruf G Beserta Artinya
- Peribahasa Indonesia Terlengkap Berawalan Huruf H Beserta Artinya
- Peribahasa Indonesia Terlengkap Berawalan Huruf I Beserta Artinya
- Peribahasa Indonesia Terlengkap Berawalan Huruf J Beserta Artinya
- Peribahasa Indonesia Terlengkap Berawalan Huruf K Beserta Artinya
- Peribahasa Indonesia Terlengkap Berawalan Huruf L Beserta Artinya
- Peribahasa Indonesia Terlengkap Berawalan Huruf M Beserta Artinya
- Peribahasa Indonesia Terlengkap Berawalan Huruf N Beserta Artinya
- Peribahasa Indonesia Terlengkap Berawalan Huruf O Beserta Artinya
- Peribahasa Indonesia Terlengkap Berawalan Huruf R Beserta Artinya
- Peribahasa Indonesia Terlengkap Berawalan Huruf S Beserta Artinya
- Peribahasa Indonesia Terlengkap Berawalan Huruf T Beserta Artinya
- Peribahasa Indonesia Terlengkap Berawalan Huruf U Beserta Artinya
- Peribahasa Indonesia Terlengkap Berawalan Huruf W Beserta Artinya
- Peribahasa Indonesia Terlengkap Berawalan Huruf Y Beserta Artinya
Posting Komentar untuk "Peribahasa Indonesia Terlengkap | Huruf H"
Terima Kasih Atas Kunjungannya. Semoga Informasi Yang Admin Sampaikan Ada Manfaatnya. Tak Lupa Apabila Ada Kesalahan Dalam Penulisan Informasi Yang Admin Sampaikan Ditunggu Kritik & Sarannya Di Kolom Komentar..............
Posting Komentar